Friday, October 14, 2011

Jangan Takut Beda

  • Yah, betul kita tidak usah takut beda dengan yang lain, karena sepanjang pekerjaan itu anda senang melakukan dengan senang hati, dan sesuai dengan watak dan kharakter anda maka anda  akan terbiasa berani menampilkan kekhasan anda. Jika kita senang melakukan pekerjaan yang telah kita pilih, biasanya kita tidak mengenal putus asa.
Masalah yang acapkali timbul adalah faktor adanya keraguan dan terlalu banyak mikir. Boleh sih mikirin risiko yang akan dihadapi, tapi jika terlalu berhati-hati dan ragu2 maka kita akan menyesal dikemudian hari kenapa kita tidak berani mengambil langkah yang berbeda; Jangan terlalu mengharapkan adanya percepatan akumulasi asset secara mendadak atau instant, karena acapkali dengan jalan pintas ini akan mengorbankan kepentingan dan hak orang lain. Yang jelas tidak ada yang gratis didunia ini.     
  •  Setiap keputusan yang kita ambil dan keluar dari "Zona Nyaman atau Comfort Zone" akan selalu memerlukan pengorbanan; Namun percayalah bahwa jika anda yakin dengan sesuatu keputusan yang diambil tanpa ragu2 dan mengikuti instink dan intuisi anda; maka anda akan merasakan mendapatkan sesuatu yang berharga dibandingkan dengan Tetap bertengger dalam "Ruangan  Nyaman,/Comfort Zone" namun anda merasa tidak bebas untuk melakukan suatu experimen dalam hidup anda.
Memang untuk membangun suatu kharakter yang khas dan spesifik dengan watak anda, jelas membutuhkan medan latihan dan proses yang panjang dan tidak instant. Janganlah anda takut gagal, karena setiap langkah yang anda ambil yang mengikuti hati dan naluri anda,  akan ada suatu jalan keluar yang akan membuat anda tambah percaya diri. 
  • Anda tidak boleh kehilangan motivasi dan alasan mengapa anda mengambil suatu langkah yang berbeda dengan yang ada dilingkungan anda. Karena setiap hal yang terjadi didunia ini senantiasa ada langkah pertama yang pernah dirintis oleh orang pendahulu anda.  
Tekad untuk berani mengambil suatu putusan  adalah pula langkah kepemimpinan atas diri anda sendiri. Tidak ada yang bisa merubah nasib anda kecuali anda sendiri. Dengan bertambahnya pengalaman dalam suatu bidang maka  anda akan banyak mengenal kiat dan pengalaman maupun hitungan angka yang anda harus perjuangkan dengan mempunyai pendirian dan berani mengemukan pandangan anda.    

  • Jangan takut untuk ditolak atau ditertawakan atas ide yang anda lontarkan, khususnya jika lingkungan anda memang bergerak dalam bidang kegiatan yang komersial, dimana anda jika diam saja, akan dijadikan korban ketamakan dan kerakusan dari setiap pribadi yang namanya manusia yang tidak lepas dari ketamakan dan kerakusan termasuk diri kita sendiri yang seringkali juga ada kecenderungan untuk rakus dan tamak.  
Janganlah  membiasakan diri untuk menyalahkan orang lain, melainkan cobalah secara serius menginstropeksi pada diri anda sendiri atas setiap langkah baik kegagalan maupun belum tercapainya sesuatu keinginan yang anda impikan atau cita-citakan. Pandangan ini tidak bermaksud menggurui para pembaca, melainkan untuk dapat menyadarkan diri saya sendiri melalui tulisan akhir pekan di Blok AGUNGSS Eksperimen ini.

Jakarta, 15 Oktober 2011 Sabtu dirumah
Agung S.Suleiman

Saturday, October 8, 2011

GAMBARAN SELINTASI TRANSPORTASI UMUM DI JAKARTA

Aku sudah malas berada dikukungan dan ruangan terbatas, dan ingin sekali merdeka. dan merasakan denyut kehidupan diluar kungkungan ruang tersebut.  Aku sangat menikmati kemerdekaanku, dan seringkali jalan kaki berkelana maupun naik bis di Jakarta, dimana nampak sekali Pemerintahan di Jakarta  tidak memikirkan kenyamanan transportasi Bis Umum, yang sama sekali berbeda jauh kenyamanannya dengan naik Bis Umum  diluar negeri..

  • Kalau di Singapore atau Hongkong, yang penduduknya padat, tersedia Transportasi Bis  yang nyaman. Sedangkan di Jakarta memang banyak bis yang tersedia namun tidak nyaman karena tidak berAC, panas, tempat duduknya maupun keadaan didalam bis sama sekali tidak nyaman seperti naik bisa di Singapura. Biasanya aku memilih dekat jendela supaya ada angin seliweran lumayan .Ada sih Busway yang lumayan, namun Volume Buswaynya jumlahnya sama sekali tidak memadai khususnya jika pada jam2 padat orang pergi kantor atau pulang kantor, sehingga kita ibaratnya seperti Ikan Pindang dalam kaleng panas.  Kalau lagi tidak jam pergi atau Pulang kantor lumayan lenggang.
Namun karena Jakarta adalah kota aku tinggal, dan naik Bis Umum adalah aktualisasiku untuk hidup bebas merdeka, tanpa terikat dengan "Mobil Kendaraan" yang pasti kena Macet dijalanan Jakarta, aku tetap lebih senang naik Bis Umum di Jakarta. Lagi pula untuk mengetahui dan merasakan kehidupan nyata tinggal di Jakarta sebagai rakyat banyak, aku harus dapat merasakan secara Nyata bagaimana penduduk Jakarta mengalami dan menjalankan kehidupannya untuk mendapatkan pelayanan  Transportasi Umum di Jakarta.
  • Untuk merasakan hal ini, aku senang untuk naik Bus di Jakarta. Kalau Bis Merah Kopaja dari Cipete menuju Blok M kita bisa naik Bis No 610. Banyak sih Bus yang lewat  Jalan Fatmawati,  depan  Kompleks Deplu, Cipete belakangnya SMU Cendrawasih, dimana aku tinggal.  Kalau aku mau ke kantorku yang kini berada di Bidakara, dari Blok M aku bisa naik Bus yang menuju Pancoran; Atau kalau aku sedang nak mobil ikut  anaku, aku minta didrop didaerah Mampang untuk selanjutnya aku naik Bis kalau engga salah Nomor 616 atau 612 menuju arah Pancoran dimana aku bisa turun pas didepan Gedung Bidakara.  
Kaum Elit di Jakarta, saya rasa jarang yang mau naik Bus Umum, dan lebih memilih naik Mobil berAC, meskipun Macet, karena faktor ketidak nyamanan pelayanan Bis Umum sebagai tergambar diatas. Kalau Pemerintah DKI  di Jakarta, nampaknya tidak peduli dengan keadaan  Transportasi Publik di Jakarta, karena mereka semua kan naik "Mobil Pribadi Mewah" dan tidak mau naik Bis Umum yang seharusnya mereka "bertanggung jawab penuh untuk Mengelola agar dapat Nyaman khususnya  mengenai apakah Swasta atau Pemerintah yang harus menyediakan Bis Transpotasi Umum tersebut, secara Nyaman. 
  • Kalau jumlah Bis Kopaja Lumayan banyak tersedia, namun Beda Kenyamanannya dengan Naik Bis di Jerman misalnya, bahkan dibanding dengan Bus Umum di Singapura tetangga dekat Indonesia, saja jauh deh Mutunya.....
Jakarta, jam 4.32 AM Minggu 9 Oktober 2011
AgungSS