Saturday, March 10, 2018

PILIHAN PROFESI

Terus terang belum jelas mau menulis apa. Namun yang penting adalah bahwa kesehatan phisik  itu penting untuk dijaga apalagi jika kita sudah menginjak usia senja  berada didunia ini. Adakalanya kita  merasa jenuh, cupet,  stuck, dan males mikir.
Well any way,  jangan lupa melaporkan SPT Tahun 2017,  dimana menurut Petugas Kantor Pajak, terdapat juga alternatif pilihan bagi yang sudah pensiun dan telah melampui umur 65 tahun untuk bisa mengajukan alternatif wajib pajak non-effektif  seperti diacu dalam http://www.pajak.go.id/content/formulir/10177/formulir-permohonan-penetapan-wajib-pajak-non-efektif.
 Menurut Petugas Kantor Pajak yang terletak di Jl. Simatupang. jika kita secara pribadi  telah mempunyai   NPWP,  maka kita tidak dapat menghapus NPWP kita. Karenanya sebagai jalan keluar, individu yang telah Pensiun  diberikan opsi untuk mengajukan permohonan penetapan Wajib Pajak - Non Efektif,  jika kita memenuhi persyaratan yang tersebut dalam Formulir diatas. 

Namun hal ini dapat dilakukan setelah kita terlebih dahulu melaporkan SPT Tahunan yang akan berakhir tanggal 31 Maret 2018,
Untuk hal ini sebaiknya,  kita sendiri  datang dan berkonsultasi dengan petugas bagian E-Filing di Kantor Pajak, yang akan melayani pertanyaan serta membantu kita untuk mengisi Laporan NPWP lewat E - Filling. Kita rasakan bahwa para petugas di Kantor Pajak sudah bagus pelayanannya,  transparan dan profesional di Jakarta, sehingga kita  terkesan atas keprofesionalitasnya kerja mereka. 
Kembali ke Judul "Pilihan Profesi" kita, maka Penulis telah lama berlanglang - pacu sebagai Independent Business Lawyer, selama hampir 20 Tahun semenjak 1 Juni 1998, dimana  Penulis dalam perjalanan Profesinya lebih memilih Profesi yang Independent - Merdeka, tidak berpatisan,  dimana kita bisa lebih bebas dalam ber- ekspresi. Hal ini,  termasuk terkait mendiskusikan masalah pemantauan dan perkembangan Kepastian Hukum Bisnis di Indonesia yang masih harus diperjuangkan terus menerus.  guna dapat memberikan suasana yang tambah lebih kondusif dan memberikan kesempatan termasuk  kepada Para pelaku Bisnis, maupun pemberian Jasa untuk dapat mengembangkan dan memperdayaan diri mereka. 
Bagi Penulis, yang pilihan sifat profesinya ingin mempertahankan kebebasan Merdeka - Independent termasuk juga tidak mau terlalu kaku,  terkekang dan terjebak dalam suatu kondisi   yang  bisa mengekang kebebasan pengaktualisasian diri kita, maka  Penulis banyak pengalaman melayani Klien Lokal yang acapkali mengalami kendala dan kesulitan keuangan untuk melanjutkan bisnis yang digeluti baik di Perminyakan Gas maupun Pertambangan Umum, Perhotelan, sehingga membutuhkan cara keluar untuk dapat memecahkan masalah kesulitan masalah keuangan atau permodalan ini. 
Memang hidup merupakan pilihan dari kita masing-masing dan pasti ada plus dan minusnya atas pilihan yang dibuat oleh setiap Individu tersebut tergantung dari pengalaman jatuh bangunnya yang bersangkutan dalam menjalankan profesi kehidupannya ini.
Yang jelas kalau kita sudah berumur senja, dimana misalnya Penulis bersyukur telah  diberikan ALLAH, berada didunia ini lebih dari 66 Tahun,  sehingga ilmu dan pengalaman kita, sebaiknya tetap  dapat kita salurkan,  sesuai kemampuan  kita, dimana hal ini  sepenuhnya  adalah tergantung dari kita,   mau diapakan "aset pengalaman profesi" yang telah kita timba dan alam selama ini. . 

Tentunya salah satu  hal penting adalah menjaga stamina tubuh phisik,  agar kita dapat tetap mempunyai kesempatan berkontribusi. Untuk hal ini kita harus memaksakan diri kita untuk rajin dan rutin jalan  kaki minimal 40 Menit dalam setiap 1 atau 2  hari untuk menjaga pengelelolaan phisik kita.

Dengan melakukan olahraga jalan kaki tersebut, maka badan kita Insya ALLAH  terasa bisa  lebih segar dan fit serta tidak kaku otot dan uratnya. Tentunya ada pula olah asah " otak kita" dengan misalnya menulis di Blog kita, sehingga kita bisa mengaktulisasilan dan mengekpresikan apa yang ada dalam diri kita masing-masing, dimana Penulis karena memang hobynya menulis di Blog maka, Penulis kalau sedang dalam keadaan bumpet cara berpikirnya akan berusaha  memaksakan diri untuk membuka Blog kita,  dimana salah satu Blog  Penulis  berjudul AGUNGSS Experimental Blog sehingga dapat menjadikan semacam Therapy bagi Penulis untuk menjaga agar kita tetap berkarya dalam menulis.
Dengan kontinu rajin menulis, akan melatih cara berpikir sistimatis kita, sesuai  ilmu dan profesi bidang kita masing-masing maupun hobby serta passion kita,  sehingga terasa "Plong" perasaan kita,  kalau sudah menulis Artikel.  dimana semula sewaktu awal mulai menulis, biasanya  terasa jenuh dan cupet cara berpikir kita. Nah untuk mengurangi ketegangan kita, cobalah biasakan menulis sambil mendengarkan Lagu dari Radio kita sehingga rasanya enak dan enjoy menulisnya.  
Nah tentunya di dunia Maya kita juga bisa bergabung menjadi associate dari Amazon yang menjual berbagai Produk dimana kita adalah Publisher dari berbagai Produk yang disediakan di Lapak Amazon, lumayan siapa tahu ada pundi-pundinya..sebagai Amazone Associate....hehehe...semoga .....
Wah ok dulu deh ya Chiao
Agung Supomo Suleiman Jakarta 10 Maret 2018 

Thursday, January 25, 2018

Sekilas Lintas Gambaran Pekerja Pembangunan MRT di Jalan Fatmawati

Penulis sore ini hendak membuat snapshot sekilas Lintas Gambaran Pekerja Proyek Pembangunan MRT (Mas Rapid Transit)  di Jalan Fatmawati khususnya Stasiun MRT di Haji Nawi dekat Rumah tinggal Penulis dibilangan Gandaria Selatan Kompleks Deplu Cipete.  
Para Pekerja dari Konstruksi Jalan Layang MRT Jalan Fatmawati adalah contoh dari Pekerja yang tidak kerja didalam ruangan gedung tertutup melainkan diluar gedung atau diluar lingkungan tertutup
Setelah Pembangunan MRT dari Stasiun Lebak Bulus, Jalan MRT sepanjang Jalan Simatupang, dan belok kekiri Jalan Fatmawati, Jalan  Panglima Polim hingga Blok M, terus ke Jalan Sisinga Mangaraja, Jalan Jenderal Sudirman  hingga Hotel Indonesia, maka kini tahapannya adalah  pembuatan konstruksi  beberapa Stasiun MRT termasuk Stasiun Haji Nawi, Jalan Fatmawati yang jelas akan merubah wajah dan bentuk lingkungan Transportasi di bilangan sepanjang  Jalan Fatmawati.   
Kita dapat  amati bahwa Para Pekerjanya,  bekerja diluar ruangan dan memakai pakaian kerja lapangan dengan memakai Topi Helm, Rompi  pengaman,  serta sepatu boots,  sesuai dengan persyaratan keselamatan kerja dalam bidang Konstruksi Proyek Pembangunan MRT. 
Base dari Para Pekerja MRT ini  terlihat dibeberapa rumah yang disewakan di sekitar Kompleks dan Perumahan dsekitar Jalan Fatmawati,  termasuk didepan Rumah Penulis yang hanya dijadikan sebagai Base Kantornya, karena  kegiatan Para Pekerjanya adalah bekerja dilapangan Pemasangan Infrastruktur MRT, yang dibangun sepanjang Jalan Simatupang dari Lebak Bulus, belok ke Jalan  Fatmawati. menuju Panglima Polim untuk nantinya nyambung ke Jalan Sisinga Mangaraja, Jalan Sudirman  hingga ke Hotel Indonesia.
Dengan mengamati cara Para Pekerja MRT ini,  mereka terlihat bekerja baik pagi siang hari sore hari hingga malam,  sungguh sangat menarik apalagi dari kacamata orang awam seperti kita yang sangat mendambakan adanya Transportasi Masal Yang Cepat Aman dan bersih seperti MRT (Mass Rapid Transportation) ini, guna mencari solusi atas terjadinya kemacetan di Jalan-Jalan Ibukota Jakarta yang semakin parah, sehingga tidak ada cara lain kecuali dengan dibangunnya Infrastruktur MRT sebagai Alat Transportasi Masal yang nantinya harus terintegrasi  seperti yang dibangun di Negara Jepang maupun Belanda yang sangat Nyaman Infrastruktur Transportasi Masal Publiknya.

Memang Indonesia sudah sangat ketinggalan lama selama ini,  karena terindikasi bahwa dari dulu keberpihakan kepada Transportasi Masal Publik Yang Cepat Aman dan Nyaman tidak meniadi Agenda Utama dari Pemerintahan,  dimana terindikasi bahwa Pemerintah selama ini kalah dengan "Lobbying Para Investor Mobil" dengan Para Pembuat Kebijakan Transportasi Publik Masal baik di Level Eksekutif maupun Legislatif  di Indonesia termasuk di Jakarta, yang berakibat "Semakin Parah Macetnya" Kendaraan Lalu Lintas di seluruh daerah di Wilayah Jakarta.   
Sebagai "Reaksi" dari Keparahan Kemacetan Lalu Lintas di Jakarta, maupun kesemerawutan managemen Lalu Lintas di Jakarta   yang sudah terkenal diseluruh dunia, pada akhirnya Pemerintah Pusat  maupun Pemerintah Daerah DKI,   tentunya dengan persetujuan dari Legislative sudah mulai "Perduli"  untuk mencari Jalan Keluar Terobosan Keparahan Lalu Lintas dengan mulai diadakan Trans Busway, yang kemudian disusul dengan Dibangunya MRT - mulai dari Stasiun Lebak Bulus menuju Jalan Simatupang, berbelok Ke Jalan Fatmawati terus menuju Jalan Panglima Polim, hingga ke Blok M dan menuju ke Jalan Sisinggama Raja dan Jalan Jenderal Sudirman hingga ke Hotel Indonesia. 
Maka Insya ALLAH nantinya  Rakyat di sebagian Jakarta Selatan ini akan dapat merasakan MRT atau Transportasi Masal Publik yang lancar aman dan nyaman, sehingga tentunya bisa hemat waktu maupun energi tidak terbuang  berjam-jam di Jalanan yang Macet.  Semoga... ....
Chiao
Jakarta 26 Januari 2018 direvisi 28 Januari 2018
Agung Supomo Suleiman